Obat Anda Merusak Tulang?
Apapun penyakitnya, pastilah Anda ingin tetap memiliki tulang yang sehat dan kuat. Bahkan saat sudah menderita osteoporosis (pengeroposan tulang) atau berisiko pada penyakit itu, Anda tentu ingin memiliki tulang yang tetap kuat. Disamping mengikuti anjuran dokter pada diet dan olahraga yang dianjurkan, Anda pun sebaiknya mengetahui jenis obat apa saja yang aman dan tidak aman bagi tulang.
Beberapa obat yang digunakan untuk masalah kesehatan secara umum, seperti penyakit lambung, depresi, diabetes, dan lain-lain ternyata biasanya memiliki efek samping terhadap kesehatan tulang, terutama meningkatkan risiko patah tulang.
"Tapi tidak perlu juga Anda menghentikan obat tersebut," ujar Harold Rosen, MD, Direktur Osteoporosis Prevention and Treatment Center di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston. Sebaliknya, "Penting untuk mempertimbangkan pro dan kontra: manfaat dari obat terhadap efek pada tulang," katanya.
Manfaat dari obat mungkin lebih besar daripada risikonya. Atau dokter mungkin meresepkan obat untuk menjaga tulang untuk mengimbangi risiko, ujar Rosen menambahkan.
Perlu juga diketahui, bahwa beberapa jenis obat steroid yang membantu mengurangi peradangan, biasanya dokter meresepkannya untuk kondisi termasuk rheumatoid arthritis, asma, dan lain-lain, ternyata juga bisa menghambat pembentukan tulang, begitu catatan endokrinologi Ann Kearns, MD, seorang konsultan di Klinik Mayo di Rochester, Minn
Namun, katanya, beberapa orang membutuhkan obat-obatan ini. "Dan risiko jangka pendek mungkin bisa tidak menjadi`masalah besar bagi kebanyakan orang,"`kata Rosen.
Disebutkan juga obat lain yang mengancam tulang, termasuk obat-obatan untuk pengobatan kanker payudara yang disebut sebagai kelompok aromatase inhibitor. Obat-obat tersebut ditargetkan agar tubuh Anda membuat yang disebut aromatase. Aromatase ini bisa membuat kadar estrogen, yaitu bahan bakar kanker, menurun.
Beberapa obat yang digunakan untuk masalah kesehatan secara umum, seperti penyakit lambung, depresi, diabetes, dan lain-lain ternyata biasanya memiliki efek samping terhadap kesehatan tulang, terutama meningkatkan risiko patah tulang.
"Tapi tidak perlu juga Anda menghentikan obat tersebut," ujar Harold Rosen, MD, Direktur Osteoporosis Prevention and Treatment Center di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston. Sebaliknya, "Penting untuk mempertimbangkan pro dan kontra: manfaat dari obat terhadap efek pada tulang," katanya.
Manfaat dari obat mungkin lebih besar daripada risikonya. Atau dokter mungkin meresepkan obat untuk menjaga tulang untuk mengimbangi risiko, ujar Rosen menambahkan.
Perlu juga diketahui, bahwa beberapa jenis obat steroid yang membantu mengurangi peradangan, biasanya dokter meresepkannya untuk kondisi termasuk rheumatoid arthritis, asma, dan lain-lain, ternyata juga bisa menghambat pembentukan tulang, begitu catatan endokrinologi Ann Kearns, MD, seorang konsultan di Klinik Mayo di Rochester, Minn
Namun, katanya, beberapa orang membutuhkan obat-obatan ini. "Dan risiko jangka pendek mungkin bisa tidak menjadi`masalah besar bagi kebanyakan orang,"`kata Rosen.
Disebutkan juga obat lain yang mengancam tulang, termasuk obat-obatan untuk pengobatan kanker payudara yang disebut sebagai kelompok aromatase inhibitor. Obat-obat tersebut ditargetkan agar tubuh Anda membuat yang disebut aromatase. Aromatase ini bisa membuat kadar estrogen, yaitu bahan bakar kanker, menurun.
Obat tersebut jelas angin segar untuk penderita kanker. Tapi, penurunan kadar estrogen bisa berakibat buruk pada tulang Anda, karena itu berarti resorpsi tulang pun berhenti. Karena itu, biasanya para dokter juga sering menyarankan agar pasiennya meningkatkan gaya hidup sehat, termasuk rutin berolahraga, diet kaya kalsium dan vitamin D, dan juga memberikan obat untuk menjaga tulang kepada pasien perempuan yang mengkonsumsi aromatase inhibitors.
Kaum pria yang menjalani pengobatan kanker prostat pun seringkali mendapat terapi anti-androgen. Obat-obatan tersebut menghentikan aksi hormon testosteron, sehingga bisa menurunkan pertumbuhan kanker prostat. Tapi, pengobatan tersebut pun bisa menurunkan densitas tulang dan meningkatkan risiko fraktur alias patah tulang. Seperti kepada pasien kanker payudara, pasien kanker prostat yang mendapatkan pengobatan ini pun disarankan dokternya untuk menjalankan pola hidup sehat seperti rajin berolahraga, berhenti merokok, menurunkan asupan kafein, dan meminum obat untuk menjaga tulang tetap sehat.
Apapun, tentu sebaiknya mengkonsultasikan semua obat yang diberikan dokter dan jangan segan untuk mencari tahun efek sampingnya serta menanyakan cara mengatasinya.
Comments
Post a Comment